Bagian-Bagian Perangkat Keras AMSC
23.12
Bagian-bagian
Perangkat keras ELSA AMSC 16/24/32 Saluran
1. Message
Processing Unit (MPU)
Message
Processing Unit berfungsi untuk mengendalikan/mengontrol
seluruh aktivitas sistem. Di dalam Unit ini tersimpan program/software (AROMES
1003Qi+) yang berfungsi sebagai otak atau pengendali pusat agar sistem dapat
beroperasi sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Unit ini dapat terdiri dari sebuah komputer utama
dan beberapa komputer pembantu yang saling bekerja sama (multiprocessor).
Untuk AMSC dengan sistem Dual redundant, maka AMSC
terdiri dari dua set MPU yang terintegrasi, untuk menghindari terjadinya
kondisi down pada sistem dimana jika
salah satu MPU mengalami kerusakan, maka MPU pasangannya akan mengambil alih.
Satu set MPU dapat terdiri dari satu
atau lebih Processor, yaitu :
1. Main
Processor
2. Secondary
Processor (hanya untuk 24/32 saluran)
A. Main
Processor
Main processor berfungsi untuk mengendalikan semua
proses pada sistem. Di dalam main Processor inilah program/software
AROMES-1003Qi+ terinstalasi untuk mengelola sistem agar dapat beroperasi
sebagaimana mestinya dan berfungsi secara efektif dan efisien.
Main Processor juga dilengkapi dengan sebuah Video
Monitor dan Keyboard yang digunakan untuk melihat status sistem dan mengubah
parameter sistem.
Main Processor menerima berita melalui saluran Telex
yang kemudian diperiksa formatnya. Jika format berita tidak sesuai dengan
format yang dikenal, maka berita tersebut akan ditolak kemudian dibuang ke
Reject Intercept atau Reject Edit. Sebaliknya, jika berita tersebut sesuai
dengan format yang ada, maka Main Processor akan mengidentifikasi berita.
Main Processor mengolah berita atau memberi respon
terhadap berita tersebut sesuai dengan jenis dan aturan penanganan berita yang
ada. Untuk berita yang perlu disalurkan, maka berita tersebut akan disalurkan
sesuai dengan tabel Routing yang telah disusun.
B. Secondary
Processor
Secondary Processor berfungsi untuk membantu Main
Processor untuk mempercepat proses olah data. Di dalam Processor ini juga
terdapat LAN Card yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan Main Processor.
2.
Technical Supervision
Technical Supervision
merupakan seperangkat Personal Computer
(PC) terhubung ke sistem AMSC. Perangkat ini terhubung dengan sistem melalui network card dan hub Techincal Supervision ini juga dapat berinteraksi dengan AMSC.
Di dalam technical
supervision ini terdapat perintah-perintah / commants dibuat untuk mengakses Main CPU. Perinth-perintah tersebut
diantaranya adalah digunakan untuk mengubah setting/parameter dari sistem,
untuk mengetahui kondisi sistem, untuk memerintahkan agar sistem mencetak data
- data statistik, dan lain sebagainya.
3.
Intermediate Distribution Frame (IDF)
Intermediate
Distribution Frame (IDF) dipasang
pada AMSC untuk terminal kabel cuurent
loop agar lebih mudah dalam pengontrolan apabila terjadi kerusakan. Di
dalam IDF ini terdapat 2 sinyal data yaitu
transmit dan receive. Baik
transmit maupun receive mempunyai polaritas (+) dan (-) sehingga tidak boleh
terbaik.
Karena IDF merupakan
terminal kabel, baik yang datang dari dalam sistem maupun luar sistem, maka
dipasang arrester agar sistem
terlindung dari bahaya petir. Pada IDF ini juga dilengkapi dengan disconnecting plug yang berfungsi untuk
melepas hubungan sistem luar. Disconnecting
plug ini berguna misalnya pada saat perbaikan.
4.
Alarm
& Status Printer
Unit ini terdiri dari sebuah printer yang
dihubungkan ke komputer
utama dengan sistem komunikasi serial RS-232C.
Laporan yang diberikan oleh unit ini terdiri dari sistem yang membutuhkan tindakan segera /
perhatian langsung dari supervisor, atau informasi status lalu lintas data.
5.
Supervision
& Correction Terminal
Unit ini terdiri merupakan GUI terminal, yang
terhubung ke sistem utama melalui LAN serta serial RS-232C.
Unit ini akan menerima salinan (copy) dari “Service
Message” tertentu yang keluar ke stasiun luar dan berita-berita yang mengandung
kesalahan (Reject Message) yang tidak dapat disalurkan secara otomatis oleh
sistem “ELSA AMSC Aromes-1003Qi+”.
Unit ini digunakan untuk mengkoreksi kesalahan
tersebut serta mengendalikan sistem utama.
Operator dapat pula menggunakan terminal ini untuk
mengirim . menerima berita ke / dari sistem.
6.
Modem
Modem (Modulator - Demodulator) dengan kecepatan
tinggi digunakan untuk keperluan Remote Monitoring & Maintenance. Untuk
melakukannya, maka tenaga ahlinya harus men-Dial nomer telepon / saluran yang
tersambung dengan Modem tersebut. Dengan demikian, AMSC dapat diakses dan
dimonitor tanpa harus datang ke lokasi sehingga dapat menghemat waktu dan
biaya.
Modem yang digunakan pada sistem AMSC adalah Modem
dengan kecepatan 300-19200 bps. Modem tersebut disambungkan dengan Main CPU
melalui port COM 2.
Gambar 4.3 berikut ini adalah bentuk tampilan depan
dari modem yang digunakan pada AMSC.
Tombol
·
A – B : Normal di A (posisi tidak ditekan) untuk
memilih profil/
cara kerja modem
·
T/D : Mengatur sambungan antara modem dengan
telepon.
Fungsi tombol ini mirip dengan saklar on hook.
Indikator
·
PEP : Packetized
ensamble Protokol. Jika menyala
menunjukkan bahwa saluran bekerja pada
kecepatan
tinggi.
·
CD : Carrier
Detect. Tanda bahwa modem telah saling
terhubung. Indikator ini menyala jika
modem sedang
dipakai.
·
OH : Off
Hool. Indikator ini menyala jika modem sedang
memakai saluran telepon.
·
RD : Receive
Data. Indikator ini berkedip jika komputer
sedang menerima data dari modem.
·
SD : Send
Data. Indikator ini jika komputer sedang
mengirim data ke modem.
·
CTS : Send
To Clear. Normal menyala
·
DTR : data
Terminal Ready. Normal menyala
·
MR : Modem
Ready. Normal menyala
7.
Local Area Network (LAN)
Local Area
Network (LAN) merupakan suatu jaringan computer pada suatu
lokasi yang terbatas. Sistem AMSC menggunakan LAN agar antara satu CPU dengan
CPU lainnya dapat berkomunikasi. Antar LAN card dihubungkan dengan Active hub /
Ethernet hub.
Jenis kabel yang digunakan adalah untwisted pair
cable (UTP cable). Terminal / CPU yang di network dan terhubung ke active hub
adalah :
·
Main CPU
·
Secondary CPU
·
Technical Supervision
·
Supervision / Connection Terminal 1
·
Supervision / Connection Terminal 2
8.
Line Interfacing Unit
Line Interfacing Unit (LIU) merupakan interfaces antara
sistem AMSC dengan peralatan luar misalnya telex/VSAT. Suatu Line Interfacing
Unit menangani satu saluran berita. Sehingga jumlah Line Interfacing Unit
sesuai dengan jumlah saluran berita yang digunakan. Line Interfacing Unit
terdiri dari 2 jenis, yaitu :
A. Current
Loop
Interface
untuk Current Loop
adalah LIC/LPC (Line Interfacing
Card/Line Programming Card) yang pada
prinsipnya berfungsi sebagai saklar
arus (On/Off) dan sebagai pengubah data dari data logika
menjadi arus listrik.
B. Serial
RS-232
Interface untuk saluran komunikasi dengan sistem
komunikasi serial RS-232 menggunakan LIU card. Slot yang dipakai oleh LIU card
sama dengan yang dipakai
oleh slot LIC/LPC. Sehingga satu saluran/slot hanya
dapat diisi oleh sebuah card LIU atau LIC saja
Jika yang dipakai adalah current loop,
maka yang dipakai adalah Line Interfacing Card/Line Programming Card (LIC/LPC)
a.
Line
Interfacing Card
Line
Interfacing Card (LIC) digunakan sebagai penyesuaian level data baik yang
datang dari sistem maupun yang datang dari station luar. Dalam hal ini merubah
sinyal RS-232 dari FEP menjadi current loop. Logika "1" dinyatakan
dengan adanya arus dan logika "0" yang dinyatakan dengan tidak ada
arus.
Pada
LIC terdapat Open Line Sensor ini adalah untuk mendeteksi fisik line luar.
Dengan Open Line Sensor ini dapat diketahui apakah saluran luar tersebut putus
atau saluran short. Besar arus minimum yang mampu dideteksi oleh rangkaian Open
Line Sensor ini adalah 5 mA , dan maksimum 6 mA. Apabila arus yang mengalir pada saluran fisik
kurang dari 5 mA, maka saluran akan dinyatakan putus. Sedangkan apabila arus
yang mengalir lebih dari 60 mA, maka saluran dinyatakan terhubung - singkat.
b.
Line
Progamming Card
Saluran
komunikasi data ada berbagai tipe misalnya full duplex, half duplex, dan
simplex. Selain itu arus loop dan tegangan catu pun berbeda-beda tergantung
sistemnya. Untuk menangani masalah ini, maka dipakai LPC untuk menyelesaikan
level standar bagi LIC.
Untuk
merendam gangguan yang masuk dan keluar digunakan sebuah indikator yang
dipasang secara seri dengan saluran, apabila jika terjadi kejutan tegangan pada
sinyal telex, maka energi yang lebih akan mentanahkan kelebihan tegangan
apabila level tegangan masih terlalu tinggi (setelah diindikasikan). Misalnya
tegangan yang ditimbulkan oleh petir.
9.
AFTN
Terminal
AFTN Terminal merupakan perangkat komunikasi data
yang tersambung ke sistem AMSC. Dapat menggunakan telex biasa atau telex
elektronik.
AFTN Terminal yang dipakai dapat disambungkan pada
sistem dengan cara serial (RS-232) atau Current Loop. Jika disambungkan secara
serial, maka COM 1 pada AFTN Terminal dihubungkan menggunakan kabel data isi 10
ke salah satu saluran pada Sinyal Selektor. Sedangkan jika disambungkan secara
Current Loop, maka pada AFTN Terminal harus terpasang ATS Card. Dalam
hubungannya dengan AMSC, ATS Card disambungkan ke Line Terminating Card (LTC)
dengan catatan Tx dan Rx tidak boleh ditukar polaritasnya. Untuk lebih jelasnya
perhatikan skema sambungan di bawah ini :
a. AFTN
Teleprinter Switching Board (ATS)
Jika pada AMSC ada LIC dan LPC, maka ATS adalah
antarmuka (interface) antara sinyal
computer RS-232 dengan sinyal saluran current loop pada sistem AFTN
Teleprinter.
Konfigurasi
yang bisa dipilih adalah :
·
Full Duplex
·
Half Duplex
·
Simplex Receive Only
·
Simplex Send Only
Pada ATS jga terdapat pengaman saluran dari gangguan
tegangan yang berupa indicator dan arrester seperti pada LPC. Sehingga
kemungkinan kerusakan sistem akibat tegangan kejut dapat diperkecil.
b. Parameter
Komunikasi
Ada 2 parameter yang dapat dipilih, uaitu baud rate dan model saluran. Pemilihan
dilakukan secara software dan hardware. Secara software parameter dilakukan melalui Set-up.
· Pilihan
baud rate : 50, 75, 100, 110, 135, 150, 300
· Pilihan
model saluran : Full
duplex, Half duplex, Simplex receive
only, Simplex send only
Pemilihan parameter di AFTN harus sama dengan
parameter pemilihan yang ada di AMSC. Selanjutnya pemilihan harus diikuti
dengan rangkaian hardware yang benar.
Di AFTN model saluran dirangkai di panel belakang, di terminal yang disediakan.
10. Statistik
Printer
Statistik Priner berfungsi untuk mencetak data statistik agar dapat
dibaca dan didokumentasikan. Statistik printer ini terhubung ke sistem secara
serial dengan kecepatan 19.200 bit per sekon.
Khusus untuk
statistik printer ini, printer yang digunakan adalah model printer yang lebar.
Kertas yang dipakai adalah continuous
form double folio.
11. Monitor
Teleprinter
Monitor Teleprinter
bertugas untuk memonitor salah satu saluran berita, baik transmit saja, receive
saja, maupun kedua-duanya. Alat ini digunakan untuk mengecek apakah data-data
yang masuk/ keluar telah diterima/ dikirim dengan baik atau tidak.
Monitor teleprinter
adalah AFTN yang receive only. Karena sifatnya yang receive only ini maka
monitor teleprinter tidak memerlukan/ memakai komputer. Sehingga konfigurasi perangkatnya pun
menjadi sangat sederhana.
Pada monitor teleprinter ini juga terdapat ATS seperti pada AFTN
teleprinter. Pada gambar 4.4 berikut adalah blok diagram sebuah monitor teleprinter.
12. Power
Supply
Power
Supply (Catu Daya) yang dipakai untuk sistem AMSC ini dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
a. Power
Supply Unit Komputer Utama, yaitu untuk mencari Main Processor Unit (Komputer
Utama)
b. Power
Supply Unit Komputer Pembantu, yaitu untuk mencari Supervisory Processing Unit
(Komputer Supeevisory) dan Input/Output Processing Unit (Komputer I/O)
c. Power
Supply Unit Saluran Komunikasi, yaitu untuk mecatu saluran komunikasi. Yang
terdiri dari :
· Power
Supply Unit A (+12V, -12V, +5V, GND)
· Power
Supply Unit B1 (+12V, 0)
· Power
Supply Unit B2 (+12V, 0)
· Power
Supply Unit C (+60V, -60V, GND)
13. Uninteruptible Power Supply (UPS)
UPS adalah pengendali power supply AC 220V. Di salam
UPS ini tegangan AC 220V distabilkan. Walaupun tegangan dari PLN naik turun,
output dari UPS ini akan tetap stabil 220V.
UPS ini dilengkapi dengan battery 48V DC untuk
mensupply apabila tegangan listrik PLN mati/putus. Oleh karena itu, output dari
UPS ini akan tetap ada walaupun tegangan listrik PLN putus. Output ini akan
tetap ada selama tenggang waktu tertentu tergantung dari kapabilitas battery
yang digunakan.
UPS yang dipakai adalah jenis continous sinus
ESC-1000 yang mempunyai kapasitas 1000V.
UPS ini juga dilengkapi dengan connector DB-25 yang
berisi data-data battery low, Line fail. Connector ini dihubungkan ke Secondary
CPU melalui UMB (UPS Monitoring Board) untuk membaca kondisi UPS agar AMSC
mengantisipasi apabila tegangan jala-jala putus atau jika battery low. Sistem
akan mendownkan sendri jika UPS sudah tidak mampu lagi mensupply tegangan 220V
AC.
14. Technical Consule
Techincal Consule pada sistem AMSC berfungsi untuk
menampilkan status dari masing-masing saluran, karena saluran bisa banyak, maka
tampilan layer dibagi menjadi beberapa halaman. Satu halaman akan menampilkan
16 saluran. Status normal saluran berupa angka/normal yang terbaca di layer,
dan berupa warna yaitu merah, biru, dan hijau. Warna ini menunjukkan status
apakah open line atau normal.
Selain itu techincal consule juga dapat untuk
mematikan sistem dengan catatan tidak semua orang yang bisa karena sudah
dilengkapi dengan password. Fungsi lain adalah untuk mengetahui informasi dari
setting dari
masing-masing saluran berita, misalnya baud rate, mode komunikasi, kode
komunikasi, dan sebagainya.
15. Front End Proccessor (FEP)
Unit ini dipakai untuk penyesuaian komunikasi data.
Fungsi dari FED ini adalah untuk merubah tipe data paralel dari sistem AMSC ke
dalam bentuk data serial yang akan ditransfer ke perangkat luar. Selain utu FEP
juga berfungsi untuk merubah tipe data paralel yang akan diterima oleh system
AMSC.
Saluran
RS-232 dari FEP dapat langsung dipakai sebagai saluran I/O dari AMSC. Dalam hal
ini kecepatan beritanya bisa sampai 19.200 baud. Tetapi apabila berita akan
dikirim dengan current loop, maka saluran RS-232 dari FEP disambungkan ke
LIC/LPC untuk diubah menjadi current loop.
System
board dari komputer utama menyediakan address 300-31F, 360-36F, dan 3C0-3CF
untuk addressing dari Front End Processor Card. System Board ini membagi address
tersebut ke dalam 5 kelompok yaitu :
·
300-30F Card 1 Channel 1-8
·
310-31F Card 2 Channel 1-8
·
360-36F Card 3 Channel 1-8
·
3C0-3CB Card 4 Channel 1-8
·
3CC-3CF Card 5 Channel 1-6
Gambar
4.8. menunjukkan pembagian addressing memory tersebut dalam bentuk
diagram/bagan.
Karena pada sistem yang dipakai hanya 13 channel,
maka hanya 2 buah Front End Processor Card saja yang digunakan dimana pada
salah satu card tersebut hanya dipakai 5 channel saja.
Address Bus yang dihubungkan dengan Front End
Processor Card ini didistribusikan untuk 2 keperluan, yaitu :
·
Channel Select
·
Addressing Control
Untuk menentukan channel mana yang aktif maka A0-A3
dideteksi oleh channel select unit. Sedangkan A4-A9 dideteksi oleh addressing
Control untuk menentukan waktu yang tepat kapan card tersebut akan aktif.
Dalam hal menentukan card yang aktif, maka pada End
Processor Card terdapat sebuah terminal yang diberi nama card programming.
Skema dari card programming tersebut ditunjukan oleh gambar 4.9
J1 dan J2 sebagai pelindung rangkaian dari kesalahan
pembacaan apabila connector pada terminal card programming tidak terpasang
dengan baik.
Dari 13 channel yang aktif pada kedua Front End Processor
Card, 12 channel merupakan :
·
10 channel untuk peralatan telex luar
·
2 channel untuk Eject Intercept Position
Masing-masing mempunyai fasilitas untuk
membangkitkan sinyal permintaan interrupt/interrupt request.
0 komentar